Halo!
Kali ini aku mau meng-upload sesuatu yang agak serius. Yap. Aku bakal
menceritakan bagaimana sih suatu daerah bisa terbentuk hingga seperti sekarang
ini. Kali ini aku akan memilih tempat tinggal orang tuaku saat ini, yaitu
Pamekasan.
Pamekasan
adalah salah satu kota di Pulau Madura. Jika ditempuh dari Surabaya memerlukan
waktu sekitar 3 jam perjalanan lho! Daerahnya, panas-panas gitu deh.
Gambar
di atas adalah peta geologi lembar Tanjung Bumi – Pamekasan yang diambil dari
Pusat Studi Geologi. Peta di atas punya skala 1:100.000. Maksudnya apa? Jadi 1
cm di peta menggambarkan 100.000 cm di lapangan. Peta Geologi, menggambarkan
batuan apa saja yang saat ini tersingkap di permukaan.
Oke,
bersiap ya.
Pada
awalnya daerah pada peta merupakan lingkungan laut dangkal. Ditunjukkan dengan
diendapkan batulempung bersisipan batupasir, batugamping, dan konglomerat.
Formasi ini dinamakan Formasi Tawun dan diendapkan pada awal kala Miosen
Tengah. Lalu muka air laut mengalami penurunan pada pertengahan kala Miosen
Tengah. Hal ini ditunjukkan dengan ukuran butir pada Formasi Ngrayong yang
berubah menjadi batupasir. Lingkungan pengendapan formasi Ngrayong masih
merupakan lingkungan laut dangkal.
Pada
akhir kala Miosen Tengah air laut mengalami penaikan dan kemungkinan hampir
tidak ada supply silisiklastik. Perselingan batugamping dan napal terbentuk di
bagian utara saja dan tidak ada batas erosi dengan formasi Ngrayong. Formasi
ini dinamakan Formasi Bulu. Pada kala Miosen Akhir terendapkan napal pasiran
dengan batugamping lempungan dan batugamping pasiran secara berseling yang
dinamakan Formasi Pasean.
Pada
¾ dari kala Miosen Akhir, muka air laut mengalami penurunan dan menyingkapkan
Formasi Pasean. Hal ini mengakibatkan formasi Pasean tererosi (kecuali bagian
timur). Pada akhir kala Miosen Akhir sampai Pliosen, muka air laut mengalami
kenaikan dan diendapkan batugamping pasiran dengan sisipan napal dan
batugamping terumbu pejal. Formasi ini dinamakan Formasi Madura.
Pada
kala Pleistosen, air laut mengalami penurunan drastis sehingga menyingkapkan daerah
tersebut menjadi daratan. Batas atas formasi Madura tererosi dan terendapkan batulempung,
batupasir kuarsa dan konglomerat. Formasi ini dinamakan Formasi Pamekasan.
Pada
akhir kala Pleistosen, daerah ini mengalami tektonik cenderung arah utara-selatan
yang mengakibatkan perlipatan dan terbentuknya Pulau Madura. Pada kala holosen
terendapkan endapan alluvium dan terumbu koral.
Nah,
begitu deh dongengnya bagaimana daerah pamekasan bisa terbentuk. Pusing ya? Yaa
that’s geologist’s work. Memodelkan apa yang tidak tersingkap di dalam bumi
untuk diambil manfaatnya. Kalau ada yang salah atau ada yg mau ditanyakan sila
komen di bawah.
Geologi? Sampai Mati